Muslim and Christianity insight
(Indonesia edition)

      Home         Back  
   


Bulan Pernah Terbelah
 

Oleh : Dawud Musa Bidcook (Ketua Hizb Islami Britani) Mulud 1429 H -April 2008 M
 

Sebelum masuk Islam, saya mempelajari banyak agama. Satu hari ada seorang mahasiswa muslim memberikan saya hadiah berupa terjemahan al-Quran. Lalu buku terjemah Al-Quran tersebut saya bawa pulang ke rumah. Saat membukanya, surat yang pertama kali saya baca adalah surat Al-Qamar. Lalu saya membaca ayat:

"Telah dekat datangnya saat itu (hari kiamat) dan telah terbelah bulan (Al-Qamar [54]:1)"

Maka saya mengatakan: "Apakah ucapan ini masuk akal?! Apa mungkin rembulan terbelah kemudian menyatu kembali? Kekuatan apakah yang mampu melakukan itu?"

Ayat ini membuat saya tidak dapat melanjutkan membaca Al-Quran dan sayapun tersibukkan dengan urusan dunia. Akan tetapi Allah SWT mengetahui seberapa jauh keikhlasan saya dalam mencari kebenaran. Maka Allah SWT mendudukkan saya di depan televisi Inggris yang disana ada acara dialog antara komentator Inggris dengan tiga ilmuwan ruang angkasa Amerika. Pembawa acara ini memberikan komentar miring terhadap tiga pakar tersebut karena telah  menghabiskan uang dalam jumlah besar untuk perjalanan ruang angkasa pada saat bumi dipenuhi berbagai problematika kelaparan, kemiskinan, timbulnya  berbagai penyakit dan keterbelakangan. Sang komentator mengatakan: "Seandainya biaya yang demikian banyak itu dihabiskan untuk memakmurkan bumi tentu lebih bermanfaat". Akan tetapi tiga pakar tersebut tetap membela pendapat-pendapatnya dengan mengatakan bahwa sesungguhnya teknologi ini bisa bermanfaat secara praktis dalam berbagai aspe kehidupan. Bisa bermanfaat dalam ilmu kedokteran, industri dan pertanian. Jadi biaya yang demikian besar itu bukanlah harta yang dihambur-hamburkan dengan percuma, akan tetapi biaya tersebut membantu perkembangan teknologi maju untuk mewujudkan tujuan mulia.

Di sela-sela dialog tersebut muncul penyebutan tentang perjalanan yang mendaratkan seorang astronot diatas permukaan bulan. Karena pendaratan tersebut adalah perjalanan ruang angkasa yang paling banyak memakan biaya telah menghabiskan lebih dari 100 milyar dolar Amerika maka dengan nada tinggi, komentator Inggris mengatakan: "Kebodohan macam apa ini? 100 milyar dolar Amerika hanya untuk mendaratkan seorang ilmuwan Amerika diatas bulan?" Mereka menjawab: "Tidak, tujuannya bukan untuk mendaratkan ilmuwan Amerika diatas bulan, tapi kami mempelajari susunan bulan bagian dalam.

Dan kamipun telah menemukan fakta ilmiah, seandainya kita menghabiskan biaya berkali-kali lipat untuk membuat orang percaya terhadap fakta tersebut, tentu tidak ada orang yang mempercayai kami." Maka sang komentator mengatakan: "Fakta apa itu?" Mereka menjawab: "Rembulan ini pernah terbelah pada suatu hari kemudian menyatu kembali."  Komentator bertanya: "Bagaimana kalian mengetahui hal itu?"  Mereka menerangkan: "Kami  mendapatkan sebuah sabuk dari bebatuan yang membelah rembulan dari permukaan hingga ke bagian dalamnya. Kami lantas berembug dengan pakar ilmu tanah dan geologi dan mereka mengatakan hal tersebut tidak mungkin terjadi kecuali jika rembulan pernah terbelah kemudian menyatu lagi."

"Maka saya segera meloncat dari kursi tempat duduk saya, dan saya katakan, "Sebuah mukjizat terjadi untuk Muhammad SAW pada seribu empat ratus tahun yang lalu. Allah SWT menundukkan orang-orang Amerika untuk membelanjakan lebih dari 100 milyar US dolar guna menetapkan kebenaran mukjizat itu untuk Islam?! Kalau begitu, pasti agama ini adalah agama yang haq."

Maka saya pun segera kembali ke mushaf dan langsung membaca surat Al-Qamar, dan surat itulah yang menjadi pintu masuknya Islam kedalam hati" Wallahu a'lam