Tulisan ini diambil dari: http://www.indonesia.faithfreedom.org/forum/viewtopic.php?2046
Saya akan mencoba membahas tulisan ini berdasar
sudut pandang yang tidak hanya "one-sided" tapi berdasar
pandangan yang menyeluruh:
Volunteer wrote:
|
The
Pact/Perjanjian Umar
Pakta Umar adalah perjanjian antara penduduk asli Kristen Syria (yang
jatuh di bawah kekuasaan penjajah Muslim)
dgn Umar Ibn Al-Khattab, penerus kedua (khalifah) dari nabi Muhammad.
Dalam pakta ini Umar menyetujui agar umat Kristen terus menjalankan
ibadah mereka dengan syarat-syarat. Umat Muslim membanggakan
pakta perjanjian ini yang mereka anggap mencerminkan betapa toleran-nya
Islam dalam memperlakukan non-Muslim di wilayah-wilayah yang baru mereka
jajah.
Namun bertentangan dengan klaim muslim, pakta ini sebenarnya sangat
menghina umat Kristiani dan menunjukkan betapa arogan dan menindasnya
kaum Muslim itu dalam memperlakukan non-Muslim yang terpaksa tunduk
kepada aturan mereka. Meskipun pakta ini dibuat sedemikian rupa
seolah-olah kaum Kristen sendiri yang telah merancangnya, tidak sulit
utk melihat siapa yg mendiktekan perjanjian
itu kepada mereka!
Sedihnya, banyak orang Kristen naïf/bodoh yang malah menguatkan prog
propaganda Muslim ini tanpa pernah menyimak rincian
dari pakta tsb. Malah, ada Kristen yg begitu tolol-nya sampai
membanggakan pakta (terbuai jadi dhimmi) ini, bahkan lebih dari yang
dilakukan Muslim ! Seorang patriarch Kristen
Orthodox yang baru2 ini terpilih, dalam pidatonya dlm resepsi
kehormatan bagi dirinya di Yordan, malah memuji pakta ini !
Pakta Umar mencerminkan garis besar ajaran Islam berkenaan dengan
non-Muslim, dan sesuai dengan pakta itu, jutaan umat Kristen sampai
kini terus hidup sebagai warga kelas dua di negara-negara Islam.
Berikut ini adalah terjemahan dari pakta ybs:
***************
|
Pertama, coba lihat kata yang saya beri warna merah,
anda menyebut kata menjajah, padahal dijaman dahulu kala sudah biasa
bahwa antar suku saling mengalahkan, yang berarti logikanya suku tersebut
menjajah/mencaplok wilayah suku lain. Apakah ini sesuatu yang
mengherankan menurut anda???
Quote:
|
Dikutip dari
Sejarah Hidup Muhammad, BAGIAN PERTAMA: ARAB PRA-ISLAM, Muhammad Husain
Haekal
Kota-kota seperti Mekah, Ta'if, Yathrib dan yang sejenis itu seperti
wahah-wahah (oase) yang terserak di celah-celah gunung atau gurun
pasir, terpengaruh juga oleh sifat-sifat pengembaraan demikian itu.
Dalam susunan kabilah serta cabang-cabangnya, perangai hidup,
adat-istiadat serta kebenciannya terhadap segala yang membatasi
kebebasannya lebih dekat kepada cara hidup pedalaman daripada kepada
cara-cara di kota,
sekalipun mereka dipaksa oleh sesuatu cara hidup yang menetap, yang
tentunya tidak sama dengan cara-hidup pedalaman. Dalam pembicaraan
tentang Mekah dan Yathrib pada pasal berikut ini akan terlihat agak
lebih terperinci.
|
Kedua, apa benar bahwa pakta ini menghina umat lain
dan mencerminkan garis besar ajaran Islam? Sudahkah anda melihat
sejarah-sejarah umat sebelum Islam misal Yahudi yang justru memiliki
perangai yang brutal ketika bersinggungan dengan umat Islam?
Quote:
|
Dikutip dari
Sejarah Hidup Muhammad, BAGIAN KEEMPATBELAS: ANTARA BADR DAN UHUD,
Muhammad Husain Haekal
Kejadian ini membuat pihak Yahudi bertambah cemas. Mereka semua merasa
kuatir akan nasibnya sendiri. Tetapi sampai nyawa mereka melayangpun, mereka
tidak juga mau berhenti mengecam Muhammad dan kaum Muslimin. Ada seorang
wanita Arab datang ke pasar Yahudi Banu Qainuqa' dengan membawa
perhiasan. Ia sedang duduk menghadapi tukang emas. Mereka berusaha
supaya ia memperlihatkan mukanya. Tapi wanita itu menolak. Tiba-tiba
datang seorang Yahudi dengan diam-diam dari belakang. Disematkannya
ujung baju wanita itu dengan sebatang penyemat ke punggungnya, dan bila
wanita itu berdiri, maka tampaklah auratnya. Mereka ramai-ramai
menertawakannya. Wanita itu menjerit-jerit. Waktu itu juga seorang
laki-laki Muslim langsung menerkam tukang emas tersebut - seorang orang
Yahudi, lalu dibunuhnya. Orang-orang Yahudi yang lain datang ramai-ramai mengikat laki-laki
Muslim itu lalu mereka bunuh
juga.
|
Dan juga coba lihat bagaimana Yesus sendiri
menyebut kebrutalan orang-orang Yahudi:
matius 23:37
23:37 "Yerusalem, Yerusalem, engkau yang
membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus
kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama
seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi
kamu tidak mau.
Jadi darimana anda mengambil kesimpulan spontanitas
seperti ini? Tidakkah anda lihat bahwa di belahan bumi lain justru jutaan
muslim tertindas dibawah rezim sekuler non muslim di negara-negara
non islam....
Silahkan klik:
1. http://muslim-christianity.faithweb.com/antidamai.htm
Satu hal disini bahwa orang-orang Yahudi dan
orang-orang Nasrani di masa lalu tidaklah seperti orang Yahudi dan
Nasrani di jaman sekarang. Mereka cukup memahami isi kitab-kitab mereka
yakni Taurat dan Bibel. Karena itu mereka dapat memahami bahwa
peraturan-peraturan yang diberlakukan oleh pemerintahan Islam adalah
terdapat juga dalam kitab-kitab mereka.
contoh:
Sahih Bukhari Volume 8, Book 82, Number 809:
Narrated Ibn 'Umar:
A Jew and a Jewess were brought to Allah's Apostle
on a charge of committing an illegal sexual intercourse. The Prophet
asked them. "What is the legal punishment (for this sin) in your
Book (Torah)?" They replied, "Our priests have innovated the punishment of blackening the faces with
charcoal and Tajbiya." 'Abdullah bin Salam said, "O Allah's
Apostle, tell them to bring the Torah." The Torah was brought,
and then one of the Jews put his hand over the Divine Verse of the Rajam
(stoning to death) and started reading what preceded and what followed
it. On that, Ibn Salam said to the Jew, "Lift up your hand."
Behold! The Divine Verse of the Rajam was under his hand. So
Allah's Apostle ordered that the two (sinners) be stoned to death,
and so they were stoned. Ibn 'Umar added: So both of them were stoned at
the Balat and I saw the Jew sheltering the Jewess.
Keterangan ini akan dijelaskan dalam tulisan
selanjutnya:
Volunteer wrote:
|
Status
Non-Muslim di bawah pemerintahan Muslim
Telah kami dengar dari ‘Abdul-Rahman
Ibn Ghanam [wafat 78 H. 697 AD.] sebagai berikut: Ketika Umar Ibn Al-Khattab
(radi Allah anho) menyetujui perdamaian dengan orang Kristen Syria,
kami menuliskan untuk beliau hal berikut:
Demi nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Berikut sebuah surat untuk hamba Allah Umar [ibn al-Khattab],
Amir ul Mukminin, dari kami, umat Kristen sebuah kota ini atau itu. Pada saat baginda
mendatangi kami, kami memohon pada baginda untuk melindungi kami
(aman), keluarga kami, kepunyaan kami, dan warga masyarakat kami, dan
kami sudi menjalankan kewajiban2 berikut bagi diri baginda:
Kami berjanji tidak akan membangun, di kota2 kami ataupun sekitarnya,
monastery baru, Gererja, biara, ataupun kediaman para rahib, juga tidak
akan kami perbaiki (tempat ibadah kami), baik malam maupun siang,
kalaupun kesemuanya itu runtuh sampai jadi puing-puing atau yang
terletak di wilayah kaum Muslim (tidak akan kami perbaiki).
Akan kami buka lebar2 pintu-pintu gerbang kami bagi para pelancong dan
pengelana. Akan kami berikan penginapan dan layanan selama 3 hari bagi
semua Muslim yang melewati tempat kami.
Kami tidak akan berikan perlindungan dalam gereja2 kami atau dalam
tempat-tinggal kami bagi mata-mata, maupun menyembunyikan mereka dari
para Muslim.
Kami tidak akan mengajarkan Qur’an kepada anak-anak kami.
Kami tidak akan beribadah secara terbuka, maupun membuat orang jadi
masuk agama kami. (Tapi) Kami tidak akan melarang siapa pun dari
anggota keluarga kami yang mau masuk Islam jika mereka menginginkannya.
Kami akan tunjukkan rasa hormat kepada para Muslim, dan kami akan
berdiri bangkit dari kursi kami saat mereka ingin duduk.
Kami tidak akan mencoba menyerupai Muslim dlm cara berpakaian dng cara apapun : galansuwa, topi turban, sepatu.
Kami tidak akan mengadopsi istilah ‘kunya’ mereka (epithet, semacam “SAW, AS, pbuh, alaihi
al-salat wa al-salam, dsb.)
Kami tidak akan naik sadel (berkuda), maupun membawa pedang atau
senjata apapun, atau membawanya melalui orang-orang kami.
Kami tidak akan mencetak tulisan Arab pada segel-segel kami.
Kami tidak akan menjual minuman yang di-fermentasi.
Kami akan menggunting pendek rambut dahi kami.
Kami akan selalu berpakaian yang sama di mana pun kami berada, dan kami
akan mengikat pinggang kami memakai ikat pinggang.
Kami tidak akan memperlihatkan salib kami atau buku/kitab kami di
jalan-jalan atau di pasar para Muslim. Kami hanya akan menggunakan
dentingan kecil saja dalam gereja-gereja kami. Kami tidak akan
meninggikan suara kami dalam ibadah apa pun di dalam gereja kami agar
tidak menyinggung perasaan kehormatan kaum Muslim.
Kami tidak akan melakukan ritual daun palm [pada Minggu Palm/parade di
jalan] atau beribadah terbuka di muka umum perayaan Ba’ooth [doa Senin Paskah]
Kami tidak akan berisik pada saat kami memakamkan kerabat yang wafat.
Kami tidak akan menyalakan cahaya di jalanan para Muslim atau dalam
pasar-pasar mereka.
Kami tidak akan memakamkan kerabat kami didekat makam Muslim.
Kami tidak akan mengambil budak yang dikhususkan bagi Muslim.
Kami tidak akan membangun rumah lebih tinggi dari rumah-rumah Muslim.
Ketika saya membawakan surat
ini kepada Umar, beliau menambahkan, “Dan kami tidak akan memukul seorang Muslim. Kami
menerima syarat-syarat ini bagi diri kami dan
bagi warga masyarakat kami, dan sebagai imbalannya kami akan menerima
perlindungan aman.
Jika sampai kami melanggar perjanjian ini yang telah kami pegang teguh,
kami setuju agar kami kehilangan jaminan perjanjian kami [sbg dhimma],
dan kami akan menanggung hukuman atas kejahatan pemberontakan dan
pengkhianatan.
Umar Ibn Al-Khittab menjawab: Tandatanganilah apa yang mereka minta,
namun tambahkan dua butir klausa dan paksakan pada mereka itu sebagai
tambahan atas apa-apa yang telah mereka kerjakan. Yaitu: “Mereka tidak boleh membeli (menebus) siapapun yang
dipenjarakan oleh Muslim”, dan “Barangsiapa yang memukul seorang Muslim
dengan sengaja akan kehilangan perlindungan dari pakta ini.”
Dari buku Al-Turtushi's, Siraj al-Muluk.
|
Mari diurai beberapa hal:
1.
Quote:
|
Demi nama
Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Berikut sebuah surat untuk hamba Allah Umar [ibn al-Khattab],
Amir ul Mukminin, dari kami, umat Kristen sebuah kota ini atau
itu. Pada saat baginda mendatangi kami, kami memohon pada baginda
untuk melindungi kami (aman), keluarga kami, kepunyaan kami, dan warga
masyarakat kami, dan kami sudi menjalankan kewajiban2 berikut bagi diri
baginda:
|
Lihatlah, mereka (orang Yahudi atau nasrani)
menyebut bahwa isi surat
tersebut berasal dari mereka sendiri dan bukan berasal dari Umar bin
Khattab. Karena itu pandangan bahwa muslim yang membuat surat ini
adalah sangat menggelikan, terutama bagi saya.... Rupanya
anda ingin membuat fitnah disini....!
2.
Quote:
|
Kami berjanji
tidak akan membangun, di kota2 kami ataupun sekitarnya, monastery baru,
Gererja, biara, ataupun kediaman para rahib, juga tidak akan kami
perbaiki (tempat ibadah kami), baik malam maupun siang,
kalaupun kesemuanya itu runtuh sampai jadi puing-puing atau yang
terletak di wilayah kaum Muslim (tidak akan kami perbaiki).
|
Perhatikan niat baik dari kaum Kristiani atau
Yahudi. Mereka mengatakan bahwa mereka tidak akan menuntut tanah-tanah
yang sudah diduduki dan bahkan dibebaskan oleh kaum muslimin (termasuk
sejak penghancuran Yerusalem oleh tentara-tentara Romawi).
Artinya tanah-tanah tersebut sudah sah berada di
tangan kaum muslimin, karena kaum Nasrani dan Yahudi menyadari bahwa
tanah-tanah tersebut bukan menjadi milik mereka karena bukan mereka yang
membebaskan tanah-tanah tersebut dari tentara Romawi dan mereka juga
sudah dikalahkan dalam perang-perang yang pernah dilakukan oleh
rasulullah.
Hal ini sesuai dengan pemahaman terhadap isi kitab
mereka sendiri:
ulangan 13:15-16
13:15 maka bunuhlah dengan mata pedang penduduk kota itu, dan tumpaslah dengan mata pedang kota itu serta
segala isinya dan hewannya. 13:16 Seluruh jarahan harus kaukumpulkan di
tengah-tengah lapangan dan harus kaubakar habis kota dengan seluruh jarahan itu sebagai
korban bakaran yang lengkap bagi TUHAN, Allahmu. Semuanya itu akan
tetap menjadi timbunan puing untuk selamanya dan tidak akan dibangun
kembali.
3.
Quote:
|
Akan kami
buka lebar2 pintu-pintu gerbang kami bagi para pelancong dan pengelana.
Akan kami berikan penginapan dan layanan selama 3 hari bagi semua
Muslim yang melewati tempat kami.
|
Bukankah ini menunjukkan adanya niat baik dan
toleransi dari umat non Muslim? Tidak ada masalah bukan?
4.
Quote:
|
Kami tidak akan
berikan perlindungan dalam gereja2 kami atau dalam tempat-tinggal kami
bagi mata-mata, maupun menyembunyikan mereka dari para Muslim.
Kami tidak akan mengajarkan Qur’an kepada anak-anak kami.
|
Sikap yang bersahabat, bahwa umat non muslim tidak
akan melakukan intimidasi atau gerakan permutadan maupun mengajarkan
Quran (yang bukan kitab mereka) kepada anak-anak mereka. Demikian juga
mereka tidak akan melakukan aksi spionase untuk melakukan makar kepada
pemerintahan muslim.
5.
Quote:
|
"Kami
tidak akan beribadah secara terbuka, maupun membuat orang jadi masuk
agama kami. (Tapi) Kami tidak akan melarang siapa pun dari anggota
keluarga kami yang mau masuk Islam jika mereka menginginkannya. "
|
Hal ini tidak bertentangan dengan iman Kristiani
dan Judaisme, sebab mereka Bibel mereka sudah menyatakannya:
6:1. "Ingatlah, jangan kamu melakukan
kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika
demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga.
6:5. "Dan apabila kamu berdoa, janganlah
berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan
berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya
mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah
mendapat upahnya.
6:6 Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam
kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat
tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya
kepadamu. 6:7 Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele
seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah (kafir, pen. muslim).
Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan.
(matius 6:1, 5-7)
Mereka juga berjanji tidak
akan memurtadkan umat Islam.
Pakta Umar justru diambil berdasar doktrin-doktrin
dalam agama mereka sendiri.
6.
Quote:
|
Kami tidak
akan mencoba menyerupai Muslim dlm cara berpakaian dng cara apapun : galansuwa, topi turban, sepatu.
Kami tidak akan mengadopsi istilah ‘kunya’ mereka (epithet, semacam “SAW, AS, pbuh, alaihi al-salat wa al-salam,
dsb.)
|
Maksud yang baik, bahwa umat non muslim tidak akan
menyamar untuk pura-pura menjadi orang Islam. Bukankah mereka sudah
mempunyai tata cara peribadatan tersendiri?
7.
Quote:
|
Kami tidak
akan naik sadel (berkuda), maupun membawa pedang atau senjata apapun,
atau membawanya melalui orang-orang kami.
Kami tidak akan mencetak tulisan Arab pada segel-segel kami.
Kami tidak akan menjual minuman yang di-fermentasi.
|
Janji mereka adalah tidak berbuat keonaran atau
membuat provokasi dengan membawa-bawa senjata dan menunggang kuda ala pasukan
perang atau menjual minuman yang memabukkan bagi kaum muslimin. Hal ini
seperti yang dikatakan dalam kitab mereka sendiri:
yesaya 1:18-20
1:18 Marilah, baiklah kita berperkara! --firman TUHAN--Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi,
akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain
kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba.
1:19 Jika kamu menurut dan mau mendengar, maka
kamu akan memakan hasil baik dari negeri itu.
1:20 Tetapi jika kamu melawan dan memberontak, maka
kamu akan dimakan oleh pedang."
Sungguh, TUHAN yang mengucapkannya.
8.
Quote:
|
Kami akan
selalu berpakaian yang sama di mana pun kami berada, dan kami akan
mengikat pinggang kami memakai ikat pinggang.
|
Apa masalahnya dengan kaum muslimin? Mereka
(Yahudi/Nasrani tersebut) menyukai bahwa mereka memiliki identitas yang jelas
dengan memakai pakaian dari kelompok atau menunjukkan identitas dan adat
umat mereka sendiri.
Bilangan: 15
15:37. TUHAN berfirman kepada Musa:
15:38 "Berbicaralah kepada orang Israel dan katakanlah kepada mereka, bahwa mereka harus membuat jumbai-jumbai pada punca baju mereka, turun-temurun, dan dalam jumbai-jumbai punca itu haruslah dibubuh benang ungu kebiru-biruan.
15:39 Maka jumbai itu akan mengingatkan kamu, apabila kamu melihatnya, kepada segala perintah TUHAN, sehingga kamu melakukannya dan tidak lagi menuruti hatimu atau matamu sendiri, seperti biasa kamu perbuat dalam ketidaksetiaanmu terhadap TUHAN.
15:40 Maksudnya supaya kamu mengingat dan melakukan segala perintah-Ku dan menjadi kudus bagi Allahmu.
9.
Quote:
|
Kami tidak akan
memperlihatkan salib kami atau buku/kitab kami di jalan-jalan atau di
pasar para Muslim. Kami hanya akan menggunakan dentingan kecil saja
dalam gereja-gereja kami. Kami tidak akan meninggikan suara kami dalam
ibadah apa pun di dalam gereja kami agar tidak menyinggung perasaan
kehormatan kaum Muslim.
Kami tidak akan melakukan ritual daun palm [pada Minggu Palm/parade di
jalan] atau beribadah terbuka di muka umum perayaan Ba’ooth [doa Senin Paskah]
|
Lihat kembali pasal matius 6:1, 5-7 diatas.
10.
Quote:
|
Kami tidak
akan berisik pada saat kami memakamkan kerabat yang wafat.
Kami tidak akan menyalakan cahaya di jalanan para Muslim atau dalam
pasar-pasar mereka.
Kami tidak akan memakamkan kerabat kami didekat makam Muslim.
Kami tidak akan mengambil budak yang dikhususkan bagi Muslim.
Kami tidak akan membangun rumah lebih tinggi dari rumah-rumah Muslim.
|
Hal ini sebenarnya tidak bertentangan dengan
ajaran mereka sendiri, yaitu 10 firman Allah:
Keluaran 20:17
Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini
isterinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau
lembunya atau keledainya, atau apapun yang dipunyai sesamamu."
11.
Quote:
|
Jika sampai
kami melanggar perjanjian ini yang telah
kami pegang teguh, kami setuju agar kami kehilangan jaminan
perjanjian kami [sbg dhimma], dan kami akan menanggung hukuman atas
kejahatan pemberontakan dan pengkhianatan.
Umar Ibn Al-Khittab menjawab: Tandatanganilah apa yang mereka
minta,
|
Cukup jelas isi pakta tersebut, bahwa yang
meminta perlakuan seperti itu adalah mereka (Yahudi dan Nasrani) sendiri.
Jadi anda jangan buat macam-macam fitnah disini bahwa yang membuat isi
pakta tersebut dari pihak kaum muslimin....
Pada prinsipnya Yahudi tidak mau macam-macam lagi
seperti nenek moyang mereka di jaman rasulullah yang sering bentrok
dengan umat muslimin.
Komitmen Pakta Umar (H.
Ferry Nur S.Si, sekjen KISPA)
Pada
tahun 15H/636M Umar bin Khathab telah membuat perjanjian dengan penduduk
Iliya (nama lain dari Yerusalem) yang dikenal dengan nama
"Perjanjian atau Pakta Umar".
Uskup
Agung Severius, memohon kehadiran Umar bin Khathab agar datang langsung
ke Palestina untuk melakukan penandatanganan perjanjian damai di daerah
Jabiyah. Kemudian diadakan penyerahan secara resmi kunci kota suci Al Quds dari tokoh agama
Kristen Yerusalem, Uskup Agung Severinus kepada khalifah Islam, Umar Amir
al Mu'minin. Semenjak itu penguasaan kota suci Al Quds berada di tangan kaum
muslimin hingga berabad-abad lamanya.
Pada
tahun 1099M hingga tahun 1187M, selama 88 tahun kota suci Al Quds
dikuasai tentara salib. Saat itu kaum muslimin menderita karena ditindas,
diintimidasi bahkan dibunuh dan tidak bebas beribadah di masjid Al Aqsha.
Sebelum pada akhirnya pada hari Jum'at, 27 Rajab 583H/1187M dibebaskan
oleh kaum muslimin yang dipimpin oleh Panglima Islam, Shalahuddin Al Ayyubi.
Teks "Perjanjian
Umar":
Bismillahirrahmanirrahim
Inilah jaminan keamanan yang
diberikan oleh hamba Allah, Umar Al Mu'minin, terhadap penduduk Iliya:
Aku memberikan jaminan
keamanan bagi jiwa raga dan harta benda mereka. Untuk gereja-gereja
serta tiang-tiang salib mereka. Yang sakit maupun yang
sehat, serta seluruh tradisi kepercayaan mereka.
Gereja-gereja mereka tidak
akan diduduki atau dihancurkan, tidak akan dikurangi ataupun diubah.
Tidak akan dirampas salib maupun harta benda mereka, walaupun sedikit.
Mereka tidak akan dimusuhi karena keyakinan agamanya, dan tidak akan
diganggu atau diancam seorangpun dari mereka. Dan tidak dizinkan bangsa Yahudi untuk tinggal bersama mereka di
Iliya, meskipun hanya satu orang.
Terhadap penduduk Iliya,
mereka harus membayar jizyah (pajak), sebagaimana pernah diberikan
oleh penduduk-penduduk kota yang lain. Mereka juga harus
mengusir bangsa Romawi dan kaum Lushut. Siapa diantara mereka yang
keluar, dijamin aman nyawa serta hartanya, hingga mencapai tempat aman
mereka. Dan siapa yang tetap tinggal diantara mereka, diapun dijamin
aman. Hanya saja ia dikenakan jizyah (pajak), sebagaimana yang diwajibkan
terhadap penduduk Iliya.
Siapapun, diantara penduduk
Iliya, bebas untuk pergi dengan jiwa dan hartanya ke pihak bangsa Romawi.
Dia boleh mengosongkan rumah peribadatannya, dan membawa salib mereka.
Mereka dijamin aman, atas jiwa raga, tempat ibadah, dan salib-salib
mereka, sampai mereka tiba di tempat amannya.
Siapa yang sudah ada didalam
negeri, dari penduduk asli, sebelum terbunuhnya fulan: yang mau boleh
tinggal, dan harus membayar jizyah (pajak) seperti yang dikenakan atas
penduduk Iliya. Dan kalau mau, dia boleh pergi bersama Romawi. Atau boleh
juga dia kembali kepada keluarganya. Pada keadaan ini, tidak dipungut
apapun dari mereka, sampai bisa dipanen hasil jerih payah mereka.
Apa yang tertuang dalam
surat perjanjian ini dilindungi oleh janji Allah, jaminan Rasul-Nya,
jaminan para khalifah, serta jaminan kaum mu'minin, jika mereka
memberikan jizyah (pajak) yang dikenakan atas mereka.
Traktat
perjanjian ini disaksikan oleh Khalid bin Walid, 'Amru bin 'Ash, Abdurrahman
bin 'Auf, dan Mu'awiyah bin Abi Sufyan. Dan dituliskan pada tahun 15
Hijriyah. Dari perjanjian yang telah dibuat Umar bin Khattab dengan
penduduk Yerusalem, ada yang menarik dan perlu diperhatikan dengan
seksama, yaitu kalimat yang berbunyi: "Dan tidak dizinkan bangsa Yahudi untuk tinggal bersama
mereka di Iliya, meskipun hanya satu orang."
Hal
ini disebabkan karena prilaku orang-orang Yahudi yang suka merusak,
menghalalkan segala cara, membuat makar, pengkhianat dan suka mengadu
domba umat seperti yang pernah mereka
lakukan kepada kabilah Aus dan kabilah Khazraj, Muhajirin
dan Anshar. Tetapi kenapa saat ini orang-orang Kristen mengkhianati
"Perjanjian Umar" dengan bekerjasama dan mendukung orang-orang
Yahudi menjajah bangsa Palestina, mengusir penduduknya, bahkan membunuh
anak-anak yang tidak berdosa???
-------------------
http://www.submission.org/christians/warchristin.html
Last edited by moslem on Sun Aug 09, 2007 1:02 pm;
edited 4 times in total
|