* Apakah Yesus adalah Tuhan? (Bagian 1) *
Dalam beberapa tulisan dalam terma Apologetika, umat
Kristiani berkeyakinan bahwa Yesus adalah Tuhan karena
"beberapa tanda" Tuhan yang mereka yakini
"terdapat" pada diri Yesus. Padahal kalau
mereka konsisten, sebenarnya mereka tidak berhak
mengadakan penafsiran-penafsiran kitab suci mereka
menurut penafsiran manusia, karena ayat dibawah telah
melarangnya:
- 2 peter 1:20-21
1:20 Yang terutama harus kamu ketahui,
ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak
boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri,
1:21 sebab tidak pernah
nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia,
tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang
berbicara atas nama Allah.
- 2 timotius 3:16
3:16 Segala tulisan yang diilhamkan
Allah memang bermanfaat untuk
mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk
memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang
dalam kebenaran.
Sementara secara nyata bagaimana para komentator Bibel
satu sama lain dan para penganut ajaran Kristiani
memberikan penafsiran-penafsiran secara berbeda terhadap
suatu ayat Bibel misalnya. Apakah para penafsir Bibel
adalah orang-orang yang disusupi oleh roh kudus saat
menafsirkan ayat-ayat Bibel?
Omong kosong!! Tidak ada manusia yang suci dari dosa
atau terbebas dari kesalahan, yang dalam konteks
pembicaraan ini adalah para penerjemah Bibel dan
orang-orang Kristen yang coba-coba secara individual
dalam menafsirkan ayat-ayat dari firman Tuhan. Dan bahkan
merekapun berbeda satu sama lain dalam menafsirkan dan
menyikapi ayat-ayat Bibel.
Contoh dibawah menunjukkan bagaimana para penerjemah
Bibel mengganti ayat-ayat dalam Bibel yang justru ini
menunjukkan mereka menafsirkan ayat menurut kehendak
sendiri dan bukan atas dorongan roh kudus dan bahkan
mengubah segala tulisan yang diilhamkan oleh
Allah. Contoh:
roma 3:7
3:7 Tetapi jika kebenaran Allah oleh
dustaku semakin melimpah
bagi kemuliaan-Nya, mengapa aku masih dihakimi lagi
sebagai orang berdosa?
Dan dalam versi Bibel Contemporary
English Version, ayat ini diubah oleh para penerjemah
seolah orang lain yang berbohong dan bukan rasul Paulus:
(CEV) Rom 3:7 Since your
lies bring great honor to God by
showing how truthful he is, you may ask why God still
says you are a sinner. (Bisa dilihat di http://www.biblegateway.com/passage/?search=romans%203:7;&version=46;
, menurut data tanggal 14 Mei 2007)
Mari saya coba tampilkan suatu keganjilan yang terjadi
dalam ayat Bibel jika Yesus memang benar-benar Tuhan:
- yesaya 45:22, 46:9
45:22 Berpalinglah kepada-Ku dan biarkanlah
dirimu diselamatkan, hai
ujung-ujung bumi! Sebab Akulah Allah dan tidak
ada yang lain.
46:9 Ingatlah hal-hal
yang dahulu dari sejak purbakala, bahwasanya
Akulah Allah dan tidak ada yang lain, Akulah
Allah dan tidak ada yang seperti Aku,
- mazmur 82:6-8
82:6. Aku sendiri telah
berfirman: "Kamu adalah allah,
dan anak-anak Yang Mahatinggi kamu sekalian. --
82:7 Namun seperti manusia kamu akan mati dan
seperti salah seorang pembesar kamu akan
tewas."
82:8 Bangunlah ya Allah, hakimilah bumi, sebab
Engkaulah yang memiliki segala bangsa.
Dan mari kita tinjau bagaimana perkataan Yesus yang
menyebut dirinya "Anak Tuhan" di Perjanjian
Baru:
- yohanes 10:34-35
10:34 Kata Yesus kepada mereka: "Tidakkah
ada tertulis dalam kitab Taurat kamu: Aku telah
berfirman: Kamu adalah
allah?
10:35 Jikalau mereka, kepada siapa firman itu
disampaikan, disebut allah--sedang Kitab Suci
tidak dapat dibatalkan--,
10:36 masihkah kamu berkata kepada Dia yang
dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutus-Nya ke
dalam dunia: Engkau menghujat Allah! Karena Aku telah berkata: Aku
Anak Allah?
Kontradiksi terjadi disini, dimana dalam pasal mazmur
82:6-8, firman Tuhan telah mengatakan bahwa: "Aku
telah berfirman: Kamu
adalah allah" (allah dalam huruf
kecil), tiba-tiba berubah dalam yohanes 10:34 menjadi: Karena Aku telah berkata: Aku
Anak Allah?
Frasa kalimat "Aku/Kamu adalah Allah" dan
"Aku Anak Allah" adalah berbeda. Yang satu
menyebut kata "allah", yang
satunya lagi menyebut kata "anak Allah".
Dan seolah Yesus memaksakan diri bahwa firman "kamu
adalah Allah" = "aku adalah
anak Allah". Dan klaim ini diucapkan oleh
Yesus sendiri dan menunjukkan kontradiksi ucapan Yesus
antara ayat 34 dan ayat 36 dari hanya satu pasal yang
sama yaitu yohanes 10.
Jadi secara literal kontekstual, secara jelas ayat
diatas menyebut bahwa Yesus mengklaim sendiri bahwa dia
adalah "Anak Allah". Berhubungan dengan klaim
ini, seandainya Yesus hidup di masa kini (tahun 2007),
adakah seseorang yang mempercayai bahwa Yesus adalah
"Anak Tuhan" karena klaim yang diucapkannya
sendiri?
Orang mungkin ada yang percaya bahwa seseorang adalah
seorang nabi, misal dengan menunjukkan
kemukjizatan-kemukjizatan yang dilakukannya. Akan tetapi
apakah seseorang itu percaya begitu saja bahwa manusia
didepannya adalah "Anak Tuhan" dengan klaim
dari mulutnya sendiri?
Omong kosong saja setidaknya bagi saya, bahwa jika
seseorang berkata bahwa dirinya "Anak Tuhan"
maka otomatis saya langsung percaya bahwa orang tersebut
adalah "Anak Tuhan".
Saya tidak akan sujud kepada manusia tersebut yang
mengaku dirinya Tuhan atau anak Tuhan, bahkan saya
mungkin akan mengambil parang di dapur dan menebas kepala
orang tersebut untuk membuktikan bahwa orang tersebut
pasti akan mati dan membuktikan bahwa dia bukan Tuhan
ataupun Anak Tuhan. Jika saya serta merta percaya pada
orang di depan saya, bahwa orang tersebut adalah Tuhan,
berarti saya gila atau setidaknya saya ini mempunyai
nafsu dalam hati saya untuk menyembah berhala yaitu
menganggap manusia didepan saya sebagai tuhan.
Mari kita lihat dalam pasal yohanes 10:36 diatas bahwa
Yesus mengklaim sendiri bahwa dirinya adalah "Anak
Tuhan (Allah)". Karena itu logika orang Yahudi yang
tidak percaya bahwa Yesus adalah Tuhan atau "Anak
Tuhan" dalam pasal yohanes 10:33, maka logika
itu dapat diterima. Sebab Tuhan adalah sosok
yang tidak terlihat dan saya
juga berkeyakinan bahwa seseorang tidak bakal percaya
begitu saja bahwa orang didepannya adalah "Anak
Tuhan" karena klaim dari mulutnya sendiri. Dan hal
ini kita alami bukan dalam kehidupan sehari-hari bahwa
Tuhan memang tidak kelihatan? Kontradiksi juga sebenarnya
terjadi antara pasal yohanes 10:33 dimana Yahudi hanya
menyebut Yesus telah menyamakan diri sebagai Tuhan,
sementara dalam pasal yohanes 10:36 Yesus tidak mengaku
dirinya adalah Tuhan, tapi Anak Tuhan.
- yohanes 10:33
10:33 Jawab orang-orang Yahudi itu:
"Bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami
mau melempari Engkau, melainkan
karena Engkau menghujat Allah dan
karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia
saja, menyamakan diri-Mu dengan Allah."
Orang-orang Yahudi diatas secara jelas menyatakan
bahwa mereka tidak percaya bahwa Yesus adalah "Anak
Tuhan (Allah)" atau Tuhan, karena Yesus adalah
seorang manusia. Sebab mereka adalah orang-orang yang
membaca kitab Taurat sebagaimana ditunjuk dalam ayat
dibawah:
- yesaya 43:10-15
43:10 "Kamu inilah
saksi-saksi-Ku," demikianlah firman TUHAN,
"dan hamba-Ku yang telah Kupilih, supaya
kamu tahu dan percaya kepada-Ku dan mengerti,
bahwa Aku tetap Dia. Sebelum Aku tidak ada Allah
dibentuk, dan sesudah Aku tidak akan ada lagi.
43:11 Aku, Akulah TUHAN dan tidak ada juruselamat
selain dari pada-Ku.
43:12 Akulah yang memberitahukan, menyelamatkan
dan mengabarkan, dan bukannya allah asing yang
ada di antaramu. Kamulah saksi-saksi-Ku,"
demikianlah firman TUHAN, "dan Akulah Allah.
43:13 Juga seterusnya Aku tetap Dia, dan tidak
ada yang dapat melepaskan dari tangan-Ku; Aku
melakukannya, siapakah yang dapat
mencegahnya?"
43:14. Beginilah firman
TUHAN, Penebusmu, Yang Mahakudus, Allah Israel:
"Oleh karena kamu Aku mau menyuruh orang ke
Babel dan mau membuka semua palang-palang pintu
penjara, dan sorak-sorai orang Kasdim menjadi
keluh kesah.
43:15 Akulah TUHAN, Yang
Mahakudus, Allahmu, Rajamu, yang menciptakan
Israel."
Dalam ayat diatas cukup jelas ditunjukkan bahwa TUHAN
adalah penebus bagi bangsa Israel dan orang-orang Yahudi
mengetahuinya. Jika Yesus adalah "Tuhan" dan
Tuhan orang Israel tentu orang-orang Yahudi bersyukur
bahwa Yesus akan menebus (dosa) mereka sesuai dengan
janji dalam pasal Yesaya 43:15. Sebaliknya terbukti bahwa
orang-orang Yahudilah yang menggelandang
"Yesus" untuk disalib. Tidakkah ini
berkontradiksi dengan keyakinan umat Yahudi bahwa Tuhan
(GOD) adalah penebus bangsa Israel sesuai pasal Yesaya
43:15?
Lalu mengapa mereka malah menggelandang Yesus? Hal ini
jelas mengungkap kenyataan saat itu bahwa mereka
menganggap Yesus semata-mata sebagai seorang
pengacau/pembuat onar dan pembuat bid'ah (bidat) saja,
yang berarti dalam anggapan mereka Yesus hanyalah seorang
manusia dan bukan Tuhan yang disebut dalam pasal Yesaya
43:10-15 diatas.
Fakta ini terbukti dengan
keberatan/penyesalan "Yesus" yang berupa
teriakan Yesus saat dia disalib yang menunjukkan bahwa
Yesus memang bukanlah "Tuhan" yang akan menebus
dosa bangsa Israel/Yahudi seperti yang disebut dalam
pasal yesaya 43:10-15:
- matius 27:46
Kira-kira jam tiga berserulah
Yesus dengan suara nyaring: "Eli,
Eli, lama sabakhtani?" Artinya:
Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa
Engkau meninggalkan Aku? 27:47
Mendengar itu, beberapa orang yang berdiri di
situ berkata: "Ia memanggil Elia."
Yang juga diperkuat dengan pasal
lukas bahwa Yesus berdoa agar dirinya tidak mengalami
peristiwa yang buruk yang menunjukkan bahwa peristiwa
penyaliban Yesus bukanlah sesuatu yang dikehendaki oleh
Yesus untuk menebus dosa manusia.
- lukas 22:42-44
22:42 "Ya Bapa-Ku,
jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari
pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku,
melainkan kehendak-Mulah yang terjadi."
22:43 Maka seorang malaikat dari langit
menampakkan diri kepada-Nya untuk memberi
kekuatan kepada-Nya.
22:44 Ia sangat
ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa.
Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang
bertetesan ke tanah.
Jadi jika Yesus menyatakan bahwa
jika dia adalah benar Tuhan dan Tuhannya orang Israel,
tentu dia akan berkata secara terus terang sejak semula
bahwa dia adalah Tuhan untuk tidak menimbulkan
kebingungan di kalangan umatnya atau bahkan seluruh umat
manusia bahwa dia adalah benar-benar Tuhan atau anak
Tuhan seperti yang dinyatakan oleh Yesus dibawah:
- yohanes 18:20
18:20 Jawab Yesus kepadanya: "Aku berbicara terus
terang kepada dunia: Aku selalu mengajar di
rumah-rumah ibadat dan di Bait Allah, tempat
semua orang Yahudi berkumpul; Aku tidak pernah
berbicara sembunyi-sembunyi.
Masalahnya ternyata kenyataan
berbicara sebaliknya. Yesus tidak pernah berterus terang
dan bahkan secara tegas mengucapkan suatu kalimat yang
kelak tidak berpotensi menimbulkan kontroversi dan
kebingungan di kalangan umat manusia dan bahkan
menimbulkan penafsiran yang beragam (ambiguitas) selama
berabad-abad. Jika Yesus konsisten, Yesus seharusnya
berkata tegas sebagai berikut:
Tuhan, Holy Ghost dan aku adalah
tiga pribadi dalam Trinitas. Ini adalah sebuah misteri.
Sembahlah kita sebagai satu dan percayalah!
Jawaban yang paling mungkin
adalah, karena Trinitas itu tidak ada dan bukan berasal
dari Yesus atau GOD!!
Jika Tritunggal berasal dari Yesus atau Tuhan, maka
Tuhan akan menyampaikannya tanpa menggunakan
bahasa-bahasa kiasan sesuai pasal yohanes 18:20.
Kenyataannya selama berabad-abad Alkitab terus mengalami
revisi dan perbaikan-perbaikan secara tekstual yang
justru bertentangan dengan ayat-ayat Bibel bahwa Tuhan
tidak menyukai kekacauan.
- 1 korintus 14:33
Sebab Allah tidak menghendaki kekacauan, tetapi
damai sejahtera.
- 2 samuel 23:5
Bukankah seperti itu keluargaku di hadapan Allah?
Sebab Ia menegakkan bagiku suatu perjanjian
kekal, teratur dalam segala-galanya dan terjamin.
Sebab segala keselamatanku dan segala kesukaanku
bukankah Dia yang menumbuhkannya?
Beberapa bukti ayat dibawah juga menunjukkan bahwa
tidak selalu sebutan Allah adalah berarti seseorang
tersebut adalah Tuhan:
- kejadian 3:4-5
3:4 Tetapi ular itu berkata kepada perempuan
itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati,
3:5 tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu
kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti
Allah, tahu tentang yang baik
dan yang jahat."
- keluaran 7:1
7:1. Berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
"Lihat, Aku
mengangkat engkau
sebagai Allah
bagi Firaun, dan Harun, abangmu, akan menjadi
nabimu.
- zakharia 12:8
12:8 Pada waktu itu TUHAN akan melindungi
penduduk Yerusalem, dan orang yang tersandung di
antara mereka pada waktu itu akan menjadi seperti
Daud, dan keluarga Daud akan
menjadi seperti Allah, seperti
Malaikat TUHAN, yang mengepalai
mereka.
- (LITV) Psalms 90:1 A Prayer of Moses, the Man of God. O
Lord, You have been our dwelling-place in all
generations.
Maka kesimpulan apa yang didapat dalam artikel ini?
Setidaknya artikel bagian satu ini menunjukkan bahwa
ayat-ayat Bibel memang telah diubah sedemikian rupa oleh
orang-orang dimasa lalu, untuk menunjukkan dan
mengembangkan konsep bahwa Yesus adalah Tuhan atau anak
Tuhan semenjak peristiwa atau tragedi penyaliban usai,
tanpa disadari oleh tukang modifikasi ayat ini bahwa
mereka melakukan kesalahan logika dalam melakukan
perubahan ayat-ayat di Bibel dan membongkar pasang asal
ayat cocok saja tanpa memikirkan benar atau tidak logika
yang dikembangkan oleh mereka seperti kontradiksi yang
ditunjukkan dalam pasal yohanes 10:34 dan yohanes 10:36
diatas.
- And behold! Allah will say "O Jesus the
son of Mary! didst thou say unto men `worship me
and my mother as gods in derogation of
Allah"? He will say: "Glory to
Thee! never
could I say what I had no right (to say).
Had I said such a thing Thou wouldst indeed have
known it. Thou knowest what is in my heart though
I know not what is in Thine. For Thou knowest in
full all that is hidden. (QS.
5:116)
Artikel terkait:
Why Jews Can't be for Jesus
Bukti bahwa Yesus bukan Tuhan!
Analisis Trinitas
Back to Top
|